WANTARA, Perbaungan
Keberadaan mangrove memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem alam. Banyak manfaat yang bisa dipetik dari tanaman yang dikenal memiliki akar kuat ini. Di samping fungsinya sebagai pencegah abrasi, mangrove juga dapat diolah yang hasilnya bisa memberikan keuntungan secara ekonomi di samping kawasan lahan manggrove sebagai daerah tujuan wisata,
Dalam mendukung program penguatan jalur hijau (Green Belt)
wilayah pesisir dan penguatan ekonomi masyarakat setempat, Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai (Pemkab Sergai) bekerjasama dengan Yayasan Sumatera Woman Foundation (SWF) meresmikan program pencanangan desa mangrove dan penanaman Manggrove kembali yang diadakan di Desa Sei Nagalawan, Kecamatan Perbaungan, Senin (18/11).
Dalam kesempatan ini, Bupati Sergai Ir. Soekirman dinobatkan sebagai Bapak Mangrove dalam upaya pendukung dan pelestari mangrove di Kab Sergai. Turut hadir dalam acara ini Asisten Ekbangsos Drs.H. Hadi Winarno,MM, jajaran SKPD Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) dan Pemkab Sergai, Direktur SWF Sumatera Utara Afriani Nasution, Ketua Yayasan Appel Dewi Teruna Jasa Said dan pengurus maupun anggota Kelompok Maju Bersama.
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman mengatakan dalam sambutannya bahwa program ini tidak hanya menjadikan Kab Sergaiselain sebagai kawasan penanaman mangrove namun juga menjadikan kabupaten/kota pertama di Sumatera Utara sebagai daerah tujuan wisata mangrove yang belum pernah ada di Prov Sumut maupun di Indonesia. Untuk itu Bupati Sergai memberikan apresiasi setingi-tingginya atas kerjasama yang baik dengan SWF yang konsisten memberdayakan kaum perempuan melalui program ini, jelas Soekirman. Di samping itu dijelaskan Bupati Soekirman bahwa Sergai juga menjadi percontohan (pilot project ) untuk tingkat Sumatera dan Nasional dalam pengelolaan ekowisata mangrove terpadu yang berbasis masyarakat, dalam hal ini memberdayakan masyarakat yang berada di kawasan wilayah pesisir pantai agar mampu memberikan penghasilan tambahan dengan mengelola tanaman mangrove menjadi produk turunan yang berkualitas.
Penanaman pohon bukanlah hal yang baru bagi kita semua karena pohon merupakan hal yang sangat penting bagi hidup dan kehidupan manusia. Keberadaan mangrove memiliki fungsi luas, selain menyediakan sumber energi, kebutuhan pangan serta keberadaan mangrove juga menjadi lebih krusial dikarenakan terdapat jutaan jenis spesies hewan yang membutuhkan lingkungan mangrove. Mulai dari yang hidup di udara seperti burung, hingga berbagai macam biota laut. Bahkan spesies langka yang populasinya sudah tak banyak lagi dapat dijumpai di kawasan mangrove. Mengakhiri sambutannya Bupati Soekirman menghimbau agar penanaman pohon mangrove perlu ditingkatkan mengingat dampak perubahan iklim dan pemanasan global akhir-akhir ini terjadi sangat ekstrim perlu diantisipasi dengan cara menanam banyak pohon yang berkontribusi positif tidak hanya bagi lingkungan hidup (ekologi) namun juga akhirnya mampu memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat sekitar dengan mengelola hasil turunan mangrove tanpa mengabaikan kearifan lokal. Sementara itu, Direktur SWF Kab Sergai, Ade Nova Fauziah Zein dalam laporannya mengatakan, SWF adalah yayasan yang bergerak dalam memberdayakan serta memasarkan hasil-hasil kerajinan dan anggota yang terdiri dari komunitas istri nelayan yang tergabung dalam Kelompok Maju Bersama dan masyarakat setempat dan peresmian Desa Wisata Mangrove terpadu ditandai dengan penanaman 5000 bibit mangrove. Dengan peresmian Desa Wisata Mangrove Terpadu di Desa Sei Nagalawan, Perbaungan Kab Sergai ini merupakan yang pertama di Provsu bahkan untuk tingkat nasional di Indonesia, diperuntukkan bagi penguatan ekonomi masyarakat setempat dimana terdapat hutan mangrove, pengolahan produk turunan mangrove, hingga penginapan yang dikelola oleh penduduk setempat. Setelah penanaman mangrove, SWF juga akan terus memonitoring perkembangan Jalur Hijau (Green Belt) dan juga memberikan pelatihan untuk penguatan ekonomi masyarakat dan juga memberikan apresiasi kepada Bupati Sergai atas dukungan yang diberikan untuk program pelestarian mangrove, pungkas Nova. (JHONSON RITONGA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar