Rehab Bus Bermasalah Inspektorat Akan Lapor Walikota

WANTARA, Lubuklinggau
Terkait masalah proyek rehab total bus Pemkot Lubuklinggau tahun 2012 lalu, yang heboh diberitakan Media, Inspektorat Kota Lubuklinggau Provinsi Sumatera Selatan, mengatakan akan melaporkan kegiatan tersebut ke Walikota Lubuklinggau.
Menanggapi pemberitaan WANTARA pada edisi lalu, Inspektorat Kota Lubuklinggau melalui Inspektur Rusmindar saat dikonfirmasi, di ruang kerjanya, minggu lalu, mengatakan, informasi yang diterima seputar proyek rehab total bus Pemkot bermasalah, akan melaporkan kegiatan tersebut ke pimpinan.

“Atas dasar pemberitaan di KORAN WANTARA, masalah proyek itu akan kami tindaklanjuti, tapi ada prosedur dan tata caranya, yakni proyek tersebut akan kita buat nota dinas untuk dikoordinasikan kepada Sekda (Sekretaris Daerah), setelah itu baru kami laporkan ke Walikota”, jelasnya.

Dikatakannya, jika di posisi dalam nota dinas itu Walikota memberikan izin untuk memeriksa proyek tersebut, maka inspektorat akan menjalankan tugasnya yakni melakukan pengawasan dan pemeriksaan, seperti di Bagian Umum yakni anggaran proyek Bus pemkot Lubuklinggau maka pihak inspektorat akan memeriksa secara khusus proyek itu, kemudian hasil dari pemeriksaan ini akan dilaporkan kepada bapak Walikota.
“Apabila di dalam pemeriksaan proyek itu nantinya ada kesalahan di administrasinya tentu akan kami tindaklanjuti, tapi jika ada indikasi tindak pidana korupsi, maka hal itu bukan wewenang kita lagi, sudah wewenang penegak hukum yakni pihak Tipikor dan Jaksa”, terangnya.
Kemudian, Zulfikar Kabag (Kepala Bagian) Umum di Sekretariat Kota Lubuklinggau, saat dikonfirmasi WANTARA, di ruang kerjanya, Minggu lalu, mengatakan, mengenai proyek tahun 2012 lalu, yakni rehab bus Pemkot Kota Lubuklinggau, Ia tidak tahu dan tidak bisa beri komentar karena bukan wewenangnya, kegiatan itu masih tanggung jawab Kabag Umum yang lama, sebab waktu pelaksanaan kegiatan ini dirinya belum menjabat Kabag Umum Sekretariat Kota Lubuklinggau. Bahkan dirinya mulai menjabat di sini pada tanggal 27 Februari 2013.
“Proyek itu masih tanggung jawab pak Waidi, jadi untuk lebih jelasnya, silahkan konfirmasi dengannya, namun beliau tidak lagi di sini, sekarang dia sudah di Dinas Transmigrasi Kota Lubuklinggau”, ujarnya.
Sementara itu, Waidi mantan Kabag Umum Sekretariat Kota Lubuklinggau, yang saat ini menjabat sekretaris Dinas Transmigrasi Kota Lubuklinggau, saat dikonfirmasi WANTARA di ruang kerjanya, Minggu lalu, menerangkan bahwa berapa jumlah dana proyek itu dan siapa rekanannya dirinya lupa. Tapi untuk mengetahui semuanya itu nanti Ia akan konfirmasi dengan PPTK dan PPKnya.
Bahkan dirinya setelah membaca berita itu sangat menyayangkan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) saat dikonfirmasi mengenai proyek ini menjawab tidak tahu atau pura-pura lupa. Seharusnya PPTK bertanggun jawab dan memberikan penjelasan untuk masalah teknis, jangan dilemparkan orang lain untuk memberikan penjelasan proyek tersebut.
“Nanti saya akan temui ibu Asromi Hayati, karena dia selaku PPTK kegiatan tersebut dan PPKnya pak Emra, begitu juga mengenai PPTK yang tidak simpatik dan tidak respon ketika ditanya wartawan, kemungkinan dia-nya lagi punya masalah,” ujarnya.
Dikatakannya, sebanyak 2 unit mobil bus pemkot di bawah ke Magelang untuk direhab total, adapun komponen yang direhab di antaranya Karoseri (Bodi Mobil), beserta isi dalamnya yakni tempat duduk (kursi), TV, LCD, AC dan Pintu Mobil semuanya itu diganti baru, kecuali mesin dan ban yang tidak diganti karena dalam kegiatan itu tidak ada dananya.
“ Untuk harga satuan dari masing-masing komponen rehab mobil itu saya lupa, karena itu ada HPS nya dan aku tidak bisa menyebut berapa dananya, untuk lebih jelasnya nanti kamu datang ke sini lagi,” Sarannya.
 Ditambahkannya, dirinya membantah dan tidak benar dalam kegiatan itu seperti karoserinya hanya dicat saja atau masih memakai karoseri lama, sebab karoseri bus itu sudah rusak dan tidak bisa digunakan lagi, jadi harus diganti baru. Kemudian Ia menegaskan untuk karoseri (Bodi Mobil) yang lama sudah tidak ada di Pemerintah Kota Lubuklinggau lagi, bodi mobil dinas itu masih ada di Magelang karena sudah milik PT. Anugrah.
“Bodi mobil dinas yang lama itu bukan aset milik Pemkot Kota Lubuklinggau lagi, karoseri ini sudah milik PT. Anugrah, karena sudah kita ganti baru”, terangnya.
Seperti yang dilansir WANTARA, Tahun 2012 lalu, Pemkot Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, melalui Bagian Umum Sekretariat Pemkot Lubuklinggau melaksanakan kegiatan rehab total bus Pemkot Lubuklinggau sebanyak 2 unit, sumber dana APBD Kota Lubuklinggau, berkisar sebesar Rp. 800 juta. Untuk rehab satu unit mobil itu sebesar Rp 400 Juta. Mendapat pertanyaan dari sejumlah pegiat antikorupsi, pasalnya, bus tersebut tidak semuanya direhab total, diduga masih ada yang tidak direhab atau masih memakai barang lama.
Sumber WANTARA minggu lalu mengatakan, sebanyak 2 unit mobil bus Pemkot Lubuklinggau dengan Nopol BG 3026 HZ dan BG 7006 HZ pada juli 2012 dibawa ke Magelang untuk direhab. Untuk satu unitnya rehab mobil bus ini dianggarkan sebesar Rp. 400 juta, adapun yang direhab seperti karoseri, AC,TV, kursi dan pintu.
Jika hanya itu saja yang direhab sampai menelan dana yang sangat besar, hal ini perlu dipertanyakan, sebab dengan anggaran sebesar itu sama saja dengan membeli mobil baru. Mobil bus tersebut jika dipakai jauh standar keselamatan diragukan karena masih ada barang yang lama tidak diganti, seperti mesin, sasis dan ban mobil. Bus ini sering digunakan operasional acara pemerintah kota, baik dalam kota maupun luar kota. Bahkan Ac dan TV sudah tidak bagus lagi alias macet, kadang hidup kadang mati. Padahal mobil bus pemkot tersebut baru direhab.
Sementara itu, Asromi Hayati ketika ditemui di ruang Bagian Umum Sekretariat Kota Lubuklingga, tidak mengakui PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) kegiatan rehab total bus Pemkot Lubuklinggau.“Maaf pak, kalau masalah kegiatan itu saya tidak bisa kasih komentar karena aku bukan PPTKnya, tapi kalau mau menanyakan kegiatan tersebut saya akan panggilkan dulu Pak Ihwan, sebab dia yang menjadi PPTKnya”, tuturnya.
 Kemudian, Ihwan saat dikonfirmasi masih juga tidak mengakui bahwa PPTK kegiatan ini dirinya, melainkan Asromi Hayati. Dia (Ihwan) katanya hanya sebagai pembantu ibu Asromi Hayati, jadi dalam hal itu dirinya hanya sebagai pembantu. “Salah pak, saya bukan PPTKnya, yang benar PPTK kegiatan itu Bu Asromi, kalau aku ini cuma pembantu dia saja. Dalam hal itu secara administrasi kapasitas saya tidak ada”, jelasnya.
 Setelah diungkap oleh Ihwan, akhirnya Bu Asromi Hayati mengakui bahwa dirinyalah sebagai PPTK kegiatan itu. Namun ketika dikonfirmasi terkait masalah kegiatan ini Bu Asromi tidak bisa menjawab, malah Ia menyuruh Pak Ihwan yang menjawab pertanyaan WANTARA. ”Untuk masalah kegiatan itu saya banyak yang lupa, karena banyak kegiatan yang lainnya. Jadi silahkan tanya sama Pak Ihwan, karena dia pembantu saya dalam kegiatan tersebut,” kelitnya.
Menurut Asromi Hayati PPTK yang didampingi pembantunya Ihwan, mengatakan, nama kegiatan itu rehab total bus Pemkot Lubuklinggau, sebanyak 2 unit mobil bus, dengan Nopol BG 3026 HZ dan BG 7006 HZ. Harga untuk rehab satu unit mobil sebesar Rp.350 juta, bersumber APBD Kota Lubuklinggau, tempat rehab mobil bus ini di Magelang. “Untuk proses tendernya saya lupa, namun rekanan proyek ini yakni CV. Otto Power Suplay dari Palembang, pelaksanaanya sekitar Juni 2012 dan selesai Desember 2012”, ujar Ihwan.
Dikatakannya, mobil bus pemkot ini direhab total dari Ekonomi ke Full Exekutif, adapun yang kita rehab total di antaranya karoserinya, tempat duduk (kursi), AC,LCD,dan TV 20 Inci,dan pintu mobil. Selain itu juga ia mengatakan, bahwa proyek ini pada Januari 2013 sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tapi dari hasil Pemeriksaan proyek tersebut tidak ditemukan Kerugian Negara.”Yang jelas menurut analisa saya rehab mobil ini dengan dana sebesar itu sudah wajar, apabila tidak wajar kemungkinan dalam pemeriksaan BPK ada temuan, namun Hasil dari Pemeriksaan BPK tidak ada temuan penyimpangan yang merugikan Negara”, ungkapnya. (Nasrullah dan Widi )