PPTK Asromi Hayati Nungging Pantat

Anggaran Perbaikan Kendaraan Rp.800 Juta  Saran KKN

WANTARA, Lubuklinggau
Tahun 2012 lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, melalui Bagian Umum Sekretariat Pemkot melaksanakan kegiatan rehab total bus Pemkot Lubuklinggau sebanyak 2 unit, bersumber dana APBD Kota Lubuklinggau, berkisar sebesar Rp. 800 juta.
Untuk rehab satu unit mobil bus itu sebesar Rp 400 Juta, mendapat pertanyaan dari sejumlah pegiat antikorupsi. Pasalnya, bus mobil Pemkot Lubuklinggau itu, tidak semuanya direhab total, diduga ada yang tidak direhab dan masih memakai barang lama.

Menurut sumber WANTARA minggu lalu, sebanyak 2 unit mobil bus Pemkot Lubuklinggau, dengan No.Pol BG 3026 HZ dan BG 7006 HZ pada Juli 2012 dibawa ke Magelang untuk di rehab. Untuk rehab satu mobil bus ini dianggarkan sebesar Rp. 400 juta, ada pun yang direhab seperti karoseri, AC,TV, kursi dan pintu.

“Jika hanya itu saja yang direhab sampai menelan dana yang sangat besar, hal ini patut dipertanyakan. Sebab anggaran sebesar itu sama saja dengan membeli mobil baru,” tegas sumber.

“Bus itu terungkap jauh dari standar keselamatan, karena ditemukan ada barang lama tidak diganti. Seperti mesin, sasis, dan ban. Bus ini sering digunakan operasional acara pemerintah kota, baik dalam kota maupun luar kota. Bahkan Ac dan TV sudah tidak bagus lagi alias macet, kadang hidup kadang mati. Padahal Bus Pemkot tersebut baru direhab. Untuk lebih jelasnya silahkan temui ibu Asromi Hayati, karena dia PPK kegiatan tersebut”, ungkap sumber menambahkan.

Sementara itu, Asromi Hayati ketika ditemui di ruang Bagian Umum Sekretariat Kota Lubuklinggau, tidak mengakui sebagai PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan) kegiatan rehab total bus Pemkot Lubuklinggau. “Maaf pak, kalau masalah kegiatan itu saya tidak bisa kasih komentar karena aku bukan PPTK-nya, tapi kalau mau menanyakan kegiatan tersebut saya akan panggilkan dulu Pak Hiwan, sebab dia yang menjadi PPTK-nya”, tuturnya.

Kemudian, Hiwan saat dikonfirmasi juga tidak mengakui bahwa PPTK kegiatan ini dirinya, melainkan Asromi Hayati. Dia (Hiwan-red) katanya hanya sebagai pembantu ibu Asromi Hayati. “Salah pak, saya bukan PPTK-nya, yang benar PPTK kegiatan itu Bu Asromi, kalau aku ini cuma pembantu dia saja, namun dalam hal itu secara administrasi kapasitas saya tidak ada,” jelasnya.

Setelah diungkap oleh Hiwan, akhirnya Asromi Hayati mengakui bahwa dirinya sebagai PPTK kegiatan itu. Namun ketika dikonfirmasi terkait masalah kegiatan ini, Asromi tidak bisa menjawab, malah Ia menyuruh Hiwan yang menjawab pertanyaan WANTARA. ”Untuk masalah kegiatan itu saya banyak lupa, karena banyak kegiatan lain. Jadi silahkan tanya sama Pak Hiwan karena dia pembantu saya dalam kegiatan tersebut,” kelitnya.

Menurut Asromi Hayati PPTK didampingi pembantunya Hiwan, nama kegiatan itu, rehab total bus Pemkot Lubuklinggau, sebanyak 2 unit mobil bus, dengan No.Pol BG 3026 HZ dan BG 7006 HZ. Harga untuk rehab satu unit mobil sebesar Rp.350 juta, bersumber APBD Kota Lubuklinggau. Tempat rehab mobil bus itu di Magelang. “Untuk proses tendernya saya lupa, namun rekanan proyek ini yakni CV. Otto Power Suplay dari Palembang, pelaksanaanya sekitar Juni 2012 dan selesai Desember 2012,” ujar Hiwan.

Dikatakannya, mobil bus Pemkot ini direhab total dari Ekonomi ke Full Exekutif. Ada pun yang kita rehab total di antaranya karoserinya, tempat duduk (kursi), AC, LCD, dan TV 20 Inci, serta pintu mobil. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa proyek ini pada Januari 2013 sudah diperiksa Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), tapi dari hasil pemeriksaan proyek tersebut tidak ditemukan kerugian negara.

”Yang jelas menurut analisa saya rehab mobil ini dengan dana sebesar itu sudah wajar, apabila tidak wajar kemungkinan dalam pemeriksaan BPK ada temuan, namun hasil dari pemeriksaan BPK tidak ada temuan penyimpangan yang merugikan Negara,” ungkapnya.

Beri Pantat Difoto

Setelah usai dikonfirmasi, Asromi Hayati, tampak menunjukkan sikap tak layaknya sebagai abdi Negara dan pelayan masyarakat, dan saat hendak diambil gambarnya, ia menolak kemudian membalikan badannya dan memberikan pantatnya (burit) ke hadapan WANTARA. “Kamu jangan foto saya, kalau anda mau ambil gambar nih silahkan foto pantat saya saja,” ujarnya tak sopan. (NASRULLAH/WIDI).